(Surat dalam Botol 1999)
(Ditemukan di pantai L, 2024. Tinta memudar, pasir masih menempel di kertas)
Untuk Laras,
Kau mungkin tak akan pernah baca ini. Ibumu akan membakarnya, atau laut akan menelannya. Tapi aku tetap menulis, karena kata-kata adalah satu-satunya warisan yang tak bisa dirampas.
Ketika kau lahir, bidan berkata: "Ini perempuan. Nasibnya akan berat." Aku menjawab: "Tidak. Nasib adalah kata yang diciptakan laki-laki untuk mencuri mimpi."
Tapi aku salah. Aku sendiri mencuri mimpimu dengan pergi. Maafkan ayah. Aku takut melihatmu tumbuh menjadi perempuan yang terlalu bebas untuk dicintai.
Jika suatu hari kau menemukan buku-buku ayah, bacalah halaman 123. Di sana ada jawaban yang tak bisa kuucapkan.
…
(Komentar Sosial Media 2024)
Screenshot sebuah postingan di sosial media: "Dosen Bikin Film Porno, Kampus Diam Seribu Bahasa"
@JagoanSyariah94: "Perempuan kotor! Balik ke dapur! "
@QueerRising: "Laras, kamu pahlawan! Teruskan perlawanan!"
@IbuAni: "Saya ibu 3 anak. Apa contoh yg baik buat anak perempuan kami??"
@AnonymousArt: "Filmnya di mana? Pengen nonton sambil onani."
@MuteFeminist: "Kalian yang menghina bahkan tak pernah baca bukunya."
…
(Catatan Pinggir di Buku Ayah Laras)
Buku: "_______" karya F. Halaman 123 penuh coretan ayah.
Tulisan ayah:
"Seksualitas bukan kekuasaan—ia adalah bahasa. Dan perempuan selalu dipaksa bicara dengan logat laki-laki."
Tulisan Laras (2024, pulpen merah):
"Tapi ayah, sekarang kami menciptakan dialek sendiri. Kau mau dengar?"
…
Laras duduk di lantai perpustakaan kampus, dikelilingi buku-buku ayah.
Surat itu tergenggam di tangan kirinya, sementara tangan kanannya mengetik balasan untuk komentar-komentar di laptop:
"Kepada @IbuAni: Ibu punya tiga anak. Saya punya tiga pertanyaan: Apakah Ibu pernah memilih mengandung, atau itu pilihan suami? Apakah anak perempuan Ibu bebas menolak nikah? Mengapa onani laki-laki dianggap wajar, tapi onani perempuan disebut kotor?”
Dia tidak mengirimnya.
Ia melipat surat di tangan kirinya menjadi dua bagian, lalu melipat bagian lainnya hingga menjadi sebuah kapal kecil—persis seperti yang ayahnya ajarkan dulu.
Di luar jendela, hujan mulai turun. Laras berjalan ke taman kampus, meletakkan kapal kertas di genangan air.
"Ini untukmu, Ayah," bisiknya.
"Surat yang tak pernah sampai."
…
(Transkrip Rekaman Suara, Ditemukan di Laptop Laras)
Tanggal: 17 Mei 2024
Laras: (Suara gemetar) Aku lelah, Ayah. Mereka menyebutku pelacur berijazah. Tapi yang lebih menyakitkan—ibu meninggal tanpa pernah memelukku lagi. Kau tahu, di film itu... ada adegan di mana aku menangis. Bukan akting. Aku menangis karena bayanganmu di sudut studio, mengangguk seakan bangga. Padahal kau sudah mati.
(Jeda panjang, lalu tertawa pahit)
"Kau benar. Kata-kata adalah warisan. Tapi kenapa warisanmu terasa seperti pisau?"
…
Keesokan pagi, kapal kertas Laras ditemukan mahasiswa di selokan kampus.
Tulisan di dalamnya sudah hancur, kecuali satu kata:
"BEBAS"
—dikelilingi gambar rahim dan akar pohon beringin.
…
Kolase Komentar Viral
Screenshot thread X @LarasAnindita :
"Pornografi bukan dosa. Tapi ketakutanmu akan tubuh perempuan adalah agama yang sesat."
@FaithGuardian: Kafir! Perempuan seperti kamu harus dirajam!
@RadenKartini: Aku setuju. Tapi jangan lupa, di desa, perempuan masih dijual seperti ayam.
@GamerBro69: Mau ngewe gratis bilang aja, Mbak.
@SusterMaria: Tuhan menciptakan tubuh suci. Jangan kotakkan dengan nafsumu.
@AnonymousWoman: Terima kasih, Bu Laras. Karena Anda, aku berani ke dokter kandungan sendiri.
…
(Surat untuk Diri 17 Tahun)
Ditemukan di laci laptop Laras, tidak pernah dikirim.
Untuk Laras Masa Lalu,
Aku tahu kau sedang menangis di kamar mandi sekolah, darah haid pertama mengalir di celana. Guru BK bilang itu "kotor", tapi percayalah—suatu hari nanti, darah itu akan jadi tinta yang menulis ulang dunia.
Kau akan ditertawakan karena membawa buku xwhqqqhw ke kelas. Tapi suatu malam, di tahun 2024, seorang mahasiswa akan memberimu bunga dan berkata: "Anda membuatku berani hidup."
Jangan takut pada tubuhmu. Suatu hari, kau akan berdiri di depan kamera, telanjang, dan tertawa. Bukan karena kau tak malu, tapi karena kau tahu: tubuh ini milikmu. Selamanya.
— Laras yang Masih Belajar
PS: Jangan buang surat cinta pertama dari Dito. Kau akan membutuhkannya untuk bahan penelitian.
…
(Transkrip Percakapan dengan Chatbot AI)
Platform: FeAI (beta)
Laras: Apa arti kebebasan seksual?
AI: Menurut 1.203 artikel akademis, kebebasan seksual adalah hak individu untuk mengekspresikan—
Laras: Stop. Jawab sebagai perempuan, bukan mesin.
AI: Error.
Reboot.
Jawaban baru: Kebebasan seksual adalah saat kau bisa menangis setelah bercinta tanpa ditanya "kenapa?".
…
Laras menatap layar laptop hingga matanya perih. Di luar, Yogyakarta hujan—air mengalir di kaca jendela seperti air mata yang tak bisa ia keluarkan. Ia membuka laman Change.org petisi pembakaran bukunya. "1.493 tanda tangan. Masih kalah dari petisi kucing terjebak pohon," godanya sendiri.
Tiba-tiba, notifikasi email masuk:
Subjek: Ibu Anda di ICU.
Jarinya membeku di atas trackpad. Tapi ketika dibuka, isinya hanya spam: "Butuh obat kuat? Klik di sini!"
"Lihat, Ayah," bisiknya ke foto lama di meja.
"Dunia ini memang parodi."
…
Badan Kita
Badan kita bukan kuil
Bukan pula pasar
Badan kita adalah api unggun
Di mana mereka melemparkan
Kitab-kitab
Dan kita
Menari
Di atas abarnya
(Tertulis di kertas struk belanja, ditemukan di tas Laras)
…
(bersambung..)
Bagian 1:
https://arsipkecil.substack.com/p/laut-yang-tak-pernah-berhenti-bertanya